Berfikirlah Sebelum Engkau Berpacaran

Berfikirlah Sebelum Engkau Berpacaran

Berfikirlah Sebelum Engkau Berpacaran
Fenomena pacaran saat ini sudah sangat membudaya, seolah-olah pacaran merupakan perbuatan yang halal dan tidak melanggar norma Agama dan kebiasaan. Para orang tua tidak merasa takut dan tidak pula meras khawatir saat anaknya berpacaran, namun orang tua sangat merasa khawatir bila anak perempuannya tidak memiliki teman cowok (dibaca:pacar). Mereka orang tua khawatir merasa anak perempuannya tidak laku. Begitupun, dalam suatu komunitas dan lingkungan tertentu orang yang tidak memiliki pacar di anggap aneh, dianggap tidak laku, dianggap ketinggalan zaman dan sebagainya. Sehingga kita dengar sebagian celotehan anak muda zaman sekarang “Hari Gini Tidak Punya Pacar, Apa Kata Dunia”. Luar biasa memang saat maksiat sudah dianggap biasa, luar biasa memang saat maksiat sudah menjadi kebiasaan, luar biasa memang saat maksiat sudah menjadi budaya, luar biasa memang saat setan telah menjadikan pacaran suatu yang indah dimata manusia. Padahal pacaran adalah bentuk maksiat perbuatan dosa yang mesti di hindari oleh umat Islam.
Kenapa Berpacaran?
Jika kita tanyakan Kenapa Berpacaran? Mereka menjawab pacaran adalah bentuk bukti cinta dan ekspresi cinta, jika kita punya pacar hidup terasa nikmat dan bahagia, saat sendiri ada yang nemenin, saat kita butuh perhatian ada yang ngasih perhatian, saat kita butuh perlindungan ada yang ngasih perlindungan, saat kita sakit ada yang ngobatin,ada yang ngantarain, ada yang jemput,  apalagi jika kita punya pacar yang pengertian dan ngerti.in kita, hidup terasa nikmat seolah-olah dunia terasa milik berdua yang lain Cuma ngontrak.
Sebelum Engkau Berpacaran !!
Wahai ukhti dan akhi fillah…
Semua alasan yang kalian sebutkan di atas adalah maksiat dan dosa, berbagai kenikmatan dan kebahagian yang kalian rasakan saat ini, ketika kalian pacaran adalah kebahagian yang semu dan sementara, maksiat tidak akan pernah mendatangkan kenikmatan, maksiat akan mewariskan dosa, dan dosa tidaklah ia mewariskan kecuali kegelihasan dan kesedihan.
Oleh sebab itu, wahai ukhti dan akhi….Berfikirlah Sebelum Engkau BerPacaran hendaklah engkau memperhatikan hal berikut;
1.     Pacaran Bukan Dari Islam
Ukhti dan Akhi fillah…
Ketahuilah pacaran bukan bagian dari Islam. Islam tidak ada yang mengenal namanya pacaran. Jika pacaran bukan dari Islam, So, pasti pacaran berasal dari budaya, perilaku dan kebiasaan orang-orang bukan Islam. Yupss… pacaran berasal dari orang-orang kafir dan kita dilarang untuk mengikuti ajaran mereka, budaya mereka dan perilaku mereka. Perhatikanlah sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa Sallam,
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Artinya: “Barangsiapa yang menyerupai satu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”[1]
Dalam hadits yang lain Nabi shalallahu ‘alaihi wa Sallam menjelaskan,
Dari ‘Amar bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
Artinya: “Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami”.[2]
Bagaimana ukhti dan akhi fillah.. masih ingin berpacaran???

2.     Pacaran Merupakan Jalan Yang Buruk
Banyak yang meng-ekspresikan cintanya dengan jalan yang salah yaitu dengan pacaran, pada hal Islam memiliki solusi yang sangat baik bagi dua orang yang saling mecintai dan dimabuk asmara yaitu pernikahan. Bahkan dikatakan “Tidak Ada Obat Yang Paling Manjur Bagi Orang Yang Di Mabuk Asmara Kecuali Menikah”
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda:
لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ
Artinya: “Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mecintai semisal pernikahan”[3]
Oleh karenanya jika dikatakan pacaran merupakan bentuk bukti cinta dan cara meng-ekspresikan cinta, maka ini merupakan jalan yang buruk.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلاَ تَقْرَبُوْا الزِّنَا اِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيْلاً
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji/buruk”(QS. Al-Isra’ [17]; 32)
Perhatikanlah ukhti dan akhi fillah, jangankan untuk melakukan perbuatan zina, menekati atau melakukan perbuatan yang membawa perbuatan zina saja Allah Ta’ala melarang. Dan pacaran merupakan salah satu perbuatan yang mengantarkan pelakunya untuk berbuat zina. Sudah banyak contoh dan kasus yang penulis temui, betapa banyaknya pasangan yang hamil sebelum menikah sebagai akibat dari pacaran
3.     Pacaran Hanyalah Nafsu Bukan Cinta
Diatas penulis telah menyebutkan bahwa pacaran merupakan salah perbuatan yang buruk yang dapat menyeret pelakunya ke dalam perbuatan zina. Penyebabnya adalah karena Pacaran hanyalah hawa nafsu bukan cinta. Jika di katakan pacaran adalah bentuk bukti cinta atau bentuk dalam meng-ekspresikan cinta maka itu salah Besar (X), Namun yang benar adalah pacaran merupakan bentuk dan cara meng-ekspresikan Hawa Nafsu. Coba perhatikan orang yang berpacaran apa yang mereka lakukan jika bukan berpelukan, bersentuhan, berciuman, hingga ada yang melakuan perzinaan, na’udzubillah min dzalik.
4.     Pacaran Tak Luput Dari Berkhalwat (Berdua-duan)
Apa yang dilakukan oleh orang yang berpacaran, jika bukan Berkhalwat (Berdua-duaan). Rasanya tanpa menyendiri, berdua-duaan di tepat yang sepi lagi gelap serta sunyi, jauh dari pelinghatan manusia rasanya kurang afdhal, kurang asyik, kurang nikmat begitu katanya. Astaghfirullah....
Tapi itulah yang menjadi ruti nitas orang yang berpacaran, padahal Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda,
اَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ, فَاِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَيْطَانُ, اِلاَّ مَحْرَمٍ
Artinya; “Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang yang ketiga di antara mereka berdua, kecuali apabila bersama mahromnya”[4]
5.     Sentuhan Pacar Adalah Haram
Setelah seseorang sedang berkhalwat melakukan kegiatan pacaran mereka di tempat yang gelap, sunyi dan jauh dari jangkauan manusia apa yang mereka lakukan selanjutnya, tidak lain dan tidak bukan mereka saling bersentuhan. Ntah itu dengan cara berpegangan tangan, saling meraba, bercumbu, berpelukan yang namanya saling bersentuhan tidak mungkin mereka hindarkan. Karena itulah praktek dari pacaran saling melampiaskan hawa nafsu...
Ukhti dan khi fillah... pada hal Rasulullah telah mengancam keras dalam haditsnya.
لَأَنْ يُطْعَنُ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطِ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ
Artinya: “Sekiranya kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”[5]
Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh wanita/berjabat tangan dengan wanita dengan selain mahram adalah dosa besar.[6]
Ukhti dan akhi fillah... setelah kita jelaskan hal-hal ini di atas masihkah kita berniat untuk pacaran, oleh sebab itu ukhti dan akhi fillah... Berfikirlah Sebelum Pacaran...!!

Penulis: Hermansayah Bin Suhaimi el-Kampary
(Kamis, sore hari yang indah salo tercinta, 7/6/2017)
Artikel: www.salafiansyah.com



[1] HR. Ahmad 2/50 dan Abu Daud no. 4031, dIShahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil no. 1269
[2] HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.
[3] HR. Ibnu Majah no. 1920. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih.
[4] HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib al-Arna’uth mengatakan hadist ini shahih lighoirihi
[5] HR. Al-Baihaqi no. 4544 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.226
[6] Nashihatu Lin-Nisaa, hal. 123
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HBS. el-Kampary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger